Rambutan rapiah

Wednesday 4 March 2015

Rambutan rapiah


bibit-cangkokan-rambutan-rapiah

Rambutan Rafiah sangat disukai masyarakat. Rambutan hasil pemuliaan di Pasar Minggu, Jakarta ini dikenal juga dengan sebutan Aceh atau Aceh pelat. Bersama dengan rambutan binjai, rambutan rapiah dapat digolongkan sebagai jenis rambutan terbaik di Indonesia.Mutu buah rambutan Rafiah sangat bagus dangan kulit buah berwarna hijau-kuning-merah tidak merata, berambut pendek dan agak jarang. Rambutan ini emiliki daging buah yang tebal, manis, agak kering, kenyal, ngelotok dan dapat bertahan sampai 6 hari setelah dipetik. Pohon buah rambutan Rafiah merupakan pohon yang sulit untuk diperbanyak dengan cara pencangkokan.

Buah berbentuk bulat dan mempunyai ciri khas yaitu adanya pelat pada kulitnya. Warna buah hijau kekuningan dengan rambut yang sangat pendek, kasar, agak jarang, dan berwarna hijau dengan ujung kemerahan. Daging buah tebal, putih, agak kering, kenyal, ngelotok, dan kulit bijinya agak melekat. Rasanya manis agak renyah dan aromanya tidak tajam. Bijinya kecil, berbentuk bulat, dan mempunyai pelat. Buahnyakecil, dengan berat per buah sekitar 18-19 g. Produksinya tidak terlalu tinggi, per pohon 1.000-1.600 buah atau  18-30 kg per tahun. Daya tahannya mencapai enam hari setelah petik.

Manfaat


Kayu pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi mudah pecah sehingga kurang baik untuk bahan bangunan. Namun,kayu rambutan bagus sekali untuk kayu bakar. Akar tanaman ini untuk obat demam, kulit kayunya untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit kepala sebagai tapal (popok). Daging buah yang telah matang dapat dikalengkan.

Syarat Tumbuh


Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan pH tanah 4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat disenangi. Hembusan angin yang kering, biasanya di pantai, dapat menyebabkan tepi-tepi daun berwarna kecokelatan seperti terbakar. Namun, untuk merangsang pembungaan diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan. Hujan yang jatuh pada saat tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga berguguran dan mendorong timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila kemarau berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya tidak berkembang (kempis, rudimenter).

Pemeliharaan


Pemeliharaan tanaman yang penting adalah membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas liar/tunasair yang muncul.
Panen dan Pasca Panen

Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pohon atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar). Panen dilakukan dengan memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasilnya dapat mencapai 500-700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember–Februari.

0 comments:

Post a Comment