Sawo Manila

Monday 2 March 2015

Sawo Manila


bibit-cangkokan-sawo-manila

Sawo Manila memiliki bentuk lonjong atau bulat telur dengan diameter antara 6-7 cm dan panjang 10 cm. kulit buah sawo Manila yang masih muda berwarna cokelat tua dan kasar, sedangkan yang tua berubah menjadi cokelat muda dan halus. Daging buah berwarna cokelat muda atau cokelat kemerahan. Buah yang masih muda bergetah dan rasanya sepat, sedangkan buah yang matang rasanya manis tidak sepat dan tidak bergetah. Biasanya dalam setiap buah terdapat 3-5 biji. Biji-bilmya ini berwarna hitam. Buah sawo yang matang bisa langsung dimakan ataubisa juga dibuat minuman segar atau sebagai campuran es krim, tetapi belum diusahakan secara komersial. tetapi buah sawo matang apabila dimakan langsung raa getahnya masih sering melekat pada mulut. Merawat tanaman buah sawo ini sangat mudah karena sawo ini mudah menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan baru, dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun, daerah yang disenangi adalah dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl. Tipe tanah yang dikehendaki adalah lempung berpasir yang mengandung banyak bahan organik dengan pH antara 5,5-7. Curah hujan yang sesuai 1.500-2.500 mm per tahun (beriklim basah).

Tanaman sawo tahan terhadap kekeringan dengan lima bulan musim kemarau. Perakarannya cukup kuat sehingga tanaman sawo baik untuk daerah yang rawan erosi. Tanaman ini mampu tumbuh di tempat yang ternaungi maupun terbuka sehingga sering ditanam di lahan rumah. Pada umumnya, tanaman sawo diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi dengan batang bawah bibit semai. Pada umumnya, tanaman sawo diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi dengan batang bawah bibit semai. Bibit semai sawo dapat diokulasi setelah berumur lebih dari dua tahun. biasanya tanaman sawo sering di serang hama lalat buah (Dacus dorsalis) yang menyerang buah. Hama pengisap cairan buah ini menyebabkan buah mengeras atau sering timbul endapan putih dalam buah. Mutu buah akan menurun bila terserang hama ini. Hama lain adalah penggerek cabang (Niponoclea albata) yang melubangi cabang atau ranting tanaman sawo hingga cabang mati.

Hama Sawo Manila


Penyakit yang biasa menyerang adalah penyakit kanker atau busuk cabang. Penyakit ini menyerang batang atau cabang hingga tanaman mati. Penyebabnya adalah cendawan ganas Corticium salmonicolor. Gejala yang khas adalah cabang yang terserang menjadi busuk basah disertai adanya miselium berwarna merah jambu yang keluar dari kulit. Penyemprotan pestisida pada tanaman sawo jarang dilakukan. Namun, untuk mencegah serangan hama lalat buah dapat dilakukan melalui infus pada batang. Infus dapat dilakukan melalui lubang kecil yang dibuat pada batangnya. Larutan insektisida dimasukkan ke dalam lubang melalui pipa plastik. Buah sawo dapat dipanen setelah tua penuh. Buah siap panen ditandai dengan warna kekuningan yang tampak setelah kulit buah digosok sedikit. Getah buah berkurang setelah tua. Walaupun setiap saat tanaman sawo mampu berbuah, tetapi panen raya terjadi antara bulan Desember-Februari.

0 comments:

Post a Comment